PENGAMATAN KUALITAS KOLEKSI BIJI KEBUN RAYA “EKA KARYA” BALI DAN PENGAMATAN MORFOLOGI KOLEKSI BIJI
PENGAMATAN KUALITAS DAN MORFOLOGI BIJI KOLEKSI KEBUN RAYA "EKA KARYA" BALI
Laboratorium bank biji sebagai sarana konservasi koleksi biji tanaman
tentunya memiliki banyak kegiatan rutin yang harus dijalankan sesuai dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP). Salah satu kegiatan yang rutin yang
dilakukan dalam program Praktek Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa adalah menguji
atau mengamati biji koleksi Kebun Raya “Eka Karya” Bali yang disimpan dalam
freezer. Pengamatan dilakukan pada biji koleksi kebun raya maupun biji yang
diperoleh dari eksplorasi di luar kebun raya. Biji yang sudah dikoleksi
sebelumnya akan melewati beberapa proses atau test untuk menentukan kualitas
biji tersebut masih baik atau tidak yang dilakukan dalam beberapa waktu tertentu
sesuai dengan standar Kew (Royal Botanic Garden).
Kegiatan Pengamatan Biji Dengan Metode Cuttest
Pengamatan kondisi atau kualitas biji koleksi merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilaksanakan dalam Laboratorium Bank Biji Kebun Raya “Eka Karya” Bali. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati dan mengkatagorikan biji sediaan termasuk ke dalam katagori Fresh (Segar), Moldy (Berjamur), dan Empty (Kosong). Metode yang digunakan dalam mengetahui kualitas biji adalah uji belah (cut test) yang dilakukan dengan membelah biji secara melintang sehingga kondisi embrio dari biji itu dapat terlihat dengan jelas dan dikategorikan dengan tepat.
Kegiatan uji belah (cut test) memerlukan alat yang mendukung dalam pelaksanaannya diantaranya : gunting stek, scalpel, pinset, dan Dino-lite Digital Microscope. Adpaun langkah kerja untuk melakukan kegiatan sebagai berikut.
- Mengambil biji yang tersimpan dalam freezer sesuai dengan data yang diperlukan dimana setiap jenis biji yang akan diuji diambil sebanyak 20 sampel biji sebagai perwakilan keseluruhan biji koleksi yang disimpan setiap jenisnya
- Melakukan cut test dengan menggunakan gunting stek (bagi kondisi biji dengan kulit keras dan besar) serta scalpel (bagi kondisi biji dengan kulit agak lunak dan berukuran kecil)
- Setelah dibelah maka dilakukan pengamatan yang kemudian biji tersebut dicatat dan dikelompokkan ke dalam kategori Fresh (segar), Moldy (Busuk/Jamuran), dan Empty (Kosong)
- Pengamatan terhadap biji dengan ukuran yang agak besar dapat dilakukan menggunakan mata secara langsung, namun untuk biji dengan ukuran yang kecil dapat menggunakan Dino-lite Digital Microscope
Kegiatan
Pengamatan Morfologi Biji Koleksi Kebun Raya “Eka Karya” Bali
Selain kegiatan pengecekan kondisi biji melalui metode uji belah (cut test), salah satu kegiatan rutin lainnya dalam laboratorium bank biji adalah pengamatan morfologi koleksi biji yang meliputi ukuran (panjang, lebar, dan diameter), tekstur biji, serta warna biji yang diamati. Adapun tahapan dalam pelaksanaan kegiatan ini sebagai berikut.
- Mengambil setiap jenis koleksi biji dalam freezer dengan ketentuan 20 biji setiap jenisnya sebagai perwakilan
- Pengukuran panjang, lebar, ataupun diameter biji dengan ukuran besar menggunakan jangka sorong digital, namun untuk biji yang kecil menggunakan Dino-lite Digital Microscope untuk mengukurnya
- Setelah mendapatkan data yang diperlukan, catat dalam lembar administrasi kemudian data tersebut dimasukan dalam softfile excel sebagai arsip
- Berikutnya pengamatan warna biji menggunakan diagram warna dan pengamatan bentuk dan tekstur biji dapat dilakukan dengan mata telanjang
Persiapan Sterilisasi Cawan Petri Untuk Program Kerja
Pada kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Undiksha Tahun 2022 mahasiswa dapat mempraktekan teori yang didapat sebelumnya di perkuliahan dan diaplikasikan dalam program PKL ini. Mahasiswa merancang mengenai progam kerja yang akan dijalankan di lokasi PKL dan tahapan ini merupakan salah satu bentuk realisasi dari tahapan program kerja yang dijalankan. Adapun topic yang diambil oleh mahasiswa yaitu Uji Viabilitas (Uji Perkecambahan) salah satu biji koleksi yang ada di Laboratorium Bank Biji Kebun Raya “Eka Karya” Bali. Prosedur kerja yang harus dilakukan salah satunya adalah steriliasi alat yaitu cawan petri dan kapas. Pertama-tama cawan petri diisi dengan kapas, lalu dilapisi dengan koran untuk nantinya disterilisasi dalam autoklaf.
Kunjungan
Dosen Pembimbing Lapangan Ke Lokasi PKL (Praktek Kerja Lapangan)
Dalam melaksanakan kegiatan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa tentunya diberikan arahan dan bimbingan oleh
dosen pembimbing. Pada setiap waktunya dosen pembimbing lapangan akan melakukan
monev (kunjungan) ke lokasi PKL dengan tujuan untuk memantau aktivitas
mahasiswa selama PKL dan mempererat komunikasi antara mentor (Pembimbing
Lokasi) dan juga pembimbing lapangan dari pihak universitas. Kunjungan sekaligus
monitoring ini dapat mempererat komunikasi antara mentor saya yaitu ibu Putri Kesuma Wardhani, S.Si dan dosen pembimbing lapangan saya ibu Ni Putu Dian Pertiwi, M.Si.
Komentar
Posting Komentar